Pelita Hidup
Meraih Berkat Melalui Cara Pandang Yang Benar Meraih Berkat Melalui Cara Pandang Yang Benar
“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’ ” Lukas 23:43 Bacaan Firman... Meraih Berkat Melalui Cara Pandang Yang Benar

Meraih Berkat Melalui Cara Pandang Yang Benar“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’ ” Lukas 23:43

Bacaan Firman Tuhan: Lukas 23:33-43

 

Yesus disalibkan di tempat yang bernama Tengkorak. Dalam bahasa Latin disebut Kalvari, kalau dalam bahasa Aram disebut Golgota. Bersama Yesus ada juga dua orang penjahat yang disalibkan, yaitu disebelah kiri dan di sebelah kanan Yesus. Kedua penjahat itu telah ikut menghujat Yesus bersama dengan banyak orang yang menonton penyaliban Yesus, yaitu imam-imam kepala, bersama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-ngolok Yesus. Perkataan yang mereka lontarkan pada Yesus, sungguh mengejek dan menghina.

Salah satu dari dua penjahat yang ikut disalibkan bersama dengan Yesus memperoleh berkat keselamatan dari Yesus. Banyak orang yang beranggapan bahwa berakhirlah sudah kehidupan Yesus di kayu salib itu. Yesus diangggap hina, dan tidak punya kuasa lagi. Namun salah satu dari penjahat itu memiliki cara pandang yang benar tentang penyaliban Yesus, sehingga ia memperoleh berkat anugerah keselamatan.

Seperti apakah cara pandang yang benar untuk meraih berkat yang Tuhan sediakan?

.

1. Tidak ikut arus yang salah

Pada awalnya penjahat ini mengikuti orang banyak, ikut menghujat Yesus (Matius 27:44). Ia kemudian mengubah cara pandangnya yang salah, dan menyadari adalah sebuah kekeliruan jika tidak memandang pada Yesus dan kuasa kebangkitanNya. Penjahat ini juga menyadari bahwa ia adalah orang jahat yang seharusnya tidak layak mendapat anugerah dari Tuhan. Penjahat ini tidak mau lagi ikut arus keadaan yang dilihatnya, seperti banyak orang, pemimpin-pemimpin menghujat Yesus dan prajurit-prajurit mengolok-ngolok Yesus. Ia mengubah pendiriannya. Penjahat itu mengubah cara pandangnya tentang Yesus. Penjahat itu mengalihkan perhatiannya dari Yesus yang menderita tersalib bersama dengannya, kepada Yesus yang akan menang dan akan datang sebagai Raja. Itulah alasan baginya untuk menghargai Yesus, dengan ucapannya kepada Yesus, : “Yesus, Ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja”, dalam ayat 42.

Sekiranya ia belum merubah cara pandangnya itu, masih mempertahankan cara pandangnya yang lama tentang Yesus, sama seperti mereka yang menghujat Yesus, maka ia tentu tidak mungkin berkata demikian kepada Yesus. Tetapi penjahat itu melawan kenyataan tersebut, tidak ikut arus lagi, karena ia telah memiliki sebuah cara pandang yang benar tentang Yesus. Iapun berubah, yang tadinya ikut menghujat Yesus menjadi orang yang menghargai Yesus dan mengagungkanNya sebagai Raja. Penjahat itu kini lebih percaya pada kebenaran Yesus daripada kenyataan penderitaan yang sedang terjadi dialami oleh Yesus.

Barangkali dalam menghadapi persoalan kehidupan ini, kita sudah tak berdaya lagi, karena dikuasai oleh persoalan yang sulit, mungkin dalam masalah pekerjaan, ekonomi, keluarga, sakit penyakit, fitnah atau akibat dari kesalahan/dosa yang kita perbuat. Persoalan itu terasa begitu berat, rumit dan mungkin telah menyiksa bathin dan jiwa kita. Dalam keadaan seperti ini rasanya semuanya telah hancur, tidak ada orang yang menolong, tidak ada harapan lagi untuk perbaikan, kesembuhan atau pemulihan, selain pasrah pada masalah, dengan susah dan sedih hati.

Bila hal ini sedang dialami, ubahlah cara pandang itu karena hal ini akan membuat putus asa dan tawar hati serta menjadi lemah dan tak berdaya.

Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu”, Amsal 24:10.

Masalah boleh ada, persoalan boleh datang bertubi-tubi tapi milikilah cara pandang yang benar, sebab dengan cara pandang yang benar kita akan tetap menjadi kuat. Jangan pasrah pada keadaan, jangan menyerah begitu saja, jangan setuju dengan keadaan yang merugikan dan menyakitkan itu, jangan hanyut ikut arus masalah itu, lakukan suatu hal yaitu melawan masalah itu dengan sebuah cara pandang baru yang benar, bahwa diatas segala persoalan yang sulit itu ada Yesus yang sanggup menolong dan memulihkan.

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”, Amsal 23:18.

Jangan pandangi masalah itu, yang dapat menekan dan menghimpit kita, sehingga ketika kita ikut larut di dalamnya maka membuat kita tidak berdaya dan menjadi lemah dan pasrah pada masalah. Alihkanlah perhatian kepada FirmanNya yang pasti digenapiNya bagi setiap orang percaya. Pandanglah kepada Yesus yang empunya segala kuasa itu. Ingatlah bahwa Allah yang kita sembah ialah Allah yang penuh kasih. Dia akan memberikan anugerahNya kepada setiap orang yang menaruh harapannya kepadaNya, dan penjahat itupun memperoleh berkat anugerah keselamatan dari Yesus.

.

2. Menanggalkan keegoisan dan mau bertobat

Awalnya penjahat itu telah ikut menghujat Yesus, namun kemudian ia tidak malu untuk mengemis belaskasihan dari Yesus, ia melawan kedagingannya, dengan menanggalkan keegoisannya. Ia tidak gengsi untuk meminta belaskasihan Yesus. Penjahat itu telah mengubah cara pandangnya tentang Yesus, bahwa Yesus tidak bersalah, Yesus adalah orang benar. Pada ayat 39 sampai 41, digambarkan di sana bahwa teman dari penjahat itu tetap menghujat Yesus, dengan meminta supaya mereka segera diselamatkan oleh Yesus yang disebut Mesias.

Teman penjahat ini sangat egois, ia menuntut Yesus supaya mereka dibebaskan. Teman penjahat ini mengeluh tentang hukumannya, itulah sikap orang yang tidak mau bertobat. Tetapi penjahat itu menegur temannya dan mengatakan bahwa mereka berdua sepantasnyalah menerima hukuman itu karena setimpal dengan perbuatan mereka. Yang tidak pantas adalah Yesus yang harus menerima hukuman yang sama dengan mereka, padahal Yesus tidak berbuat sesuatu yang salah. Seperti yang dikatakan Pilatus kepada Imam-Imam kepala dan seluruh orang banyak itu: ”Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini”. (Lukas 23:4). Penjahat ini menyadari bahwa hukuman itu pantas dan layak ia terima, sebab itu ia tidak meminta pada Yesus supaya dibebaskan dari hukuman itu. Pertobatan adalah kemampuan untuk mengakui dosa dan menerima hukuman.

Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita, oleh karena kesalahan ataupun dosa yang telah kita perbuat yang tanpa kita sadari. Kita merasa benar, oleh sebab itu kita seringkali menyalahkan orang lain, atau keadaan yang ada, bahkan ada yang menyalahkan Tuhan, mengganggap Tuhan tidak adil. Sekalipun kita benar dan Tuhan ijinkan masalah datang, hadapilah itu sebagai sebuah ujian, pasti ada maksud Tuhan yang baik bagi kita, supaya kita belajar tentang kebenaran Tuhan.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”, Roma 8:28.

Jika kita ditegur oleh Firman Allah, terimalah dengan hati yang terbuka, akui saja dihadapan Tuhan, sebab tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Pakailah Firman Allah sebagai alat untuk menilai segala sesuatu, terutama untuk mengevaluasi diri kita. Jangan keras hati, lawanlah keegoisan, sikap yang membenarkan diri, dengan merendahkan diri dihadapan Tuhan dan mengakui kesalahan. Tuhan tidak pernah membiarkan celaka orang yang mau merendahkan diri dihadapanNya.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”, 1 Yohanes 1:9.

Penjahat itu menyadari bahwa ia orang berdosa, dan ia juga menyadari bahwa Yesus itu orang benar, percaya bahwa Yesus akan datang sebagai Raja.

Dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”, Matius 23:12b.

Tatkala penjahat itu mau merendahkan dirinya dan meninggikan Yesus, maka Yesuspun mengangkatnya dengan memberikan anugerah keselamatan kepadanya.

Anugerah adalah pemberian Allah dengan cuma-cuma, gratis, yang diberikan pada orang yang tidak layak menerimanya. Hidup kita dihadapan Tuhan adalah anugerah. Jangan bertahan pada keadaan yang dapat merugikan, jangan egois. Sekalipun kita telah berbuat salah, keliru, atau berdosa, asalkan mau bertobat, berbalik dari jalan-jalan hidup yang lama, datang merendahkan diri dihadapan Tuhan, maka akan dipulihkan oleh Tuhan, dan percayalah mujizat dan pertolongan Tuhan akan diperoleh.

Mungkin rasa bersalah yang terus mengikuti, cara untuk menghilangkannya adalah dengan mengakui kesalahan itu dengan jujur dihadapan Tuhan. Pelanggaran yang belum diampuni akan mendatangkan jurang pemisah antara kita dengan Allah. Suatu pengakuan yang jujur adalah langkah untuk berdamai dengan Tuhan dan manusia, sebab yang Tuhan tuntut hanyalah, “Hanya akuilah kesalahanmu”, ( Yeremia 3: 13). Pengampunan dan kemurahan Allah tersedia bagi semua orang yang datang kepadaNya dengan pertobatan yang sungguh-sungguh. Pemulihan selalu disediakan Tuhan.

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi”, Amsal 28:13.

.

3. Tidak mengandalkan pikiran manusia

Akal sehat manusia bisa saja berkata “ Jika Yesus itu Tuhan, pasti Ia bisa selamatkan diriNya dari salib. Kenyataannya, Yesus tidak berdaya, dihina, disiksa, menderita dan disalibkan. Jelas, Ia bukan Tuhan, sebab Ia tidak berdaya, jadi mana mungkin aku menaruh kepercayaan kepadaNya?”. Itulah yang terjadi pada saat Yesus disalibkan, banyak orang beranggapan demikian, mengandalkan pikiran manusia, cara pandang mereka tentang Yesus adalah salah, sebab itu mereka menghujat Yesus. Yesus berkata: “Ya, Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”, ayat 34a.  Jalan pikiran mereka bukanlah kebenaran.

Barangkali kita telah berdoa dan seolah-olah Tuhan tidak mampu menjawab doa-doa kita, Dia tidak dapat menolong kita, Dia tidak dapat mengerti keadaan kita, buktinya keadaan kita belum juga berubah. Cara pandang ini adalah salah. Penjahat itu tidak lagi mengandalkan pikiran manusia berdasarkan apa yang ia lihat sesuai kenyataan saat itu bahwa “Yesus tidak berdaya”. Penjahat itu tidak mau hanya melihat pada kenyataan Yesus yang disalibkan itu, tetapi ia melawan kenyataan itu dengan cara pandang yang benar yaitu melihat dengan hatinya yang beriman bahwa Yesus itu akan menang, yang akan datang sebagai Raja, penjahat itu mau melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata. Sebab itulah ia dengan berani dan percaya, berkata pada Yesus, agar Yesus kelak mengingat dirinya. Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”, ayat 43.

Luar biasa tanggapan dan jawaban Yesus kepadanya, yang ia minta adalah supaya Yesus mengingatnya kelak, tetapi yang ia peroleh adalah suatu berkat anugerah yang sungguh besar, yaitu ia memperoleh keselamatan. Allah melakukan bagi kita bukan saja  dari apa yang kita minta padanya melalui doa, tetapi Allah bahkan juga sanggup memberikan melebihi apa yang dapat kita pikirkan, dan doakan.

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Efesus 3:20.

Kenyataan yang kita hadapi boleh saja jalan yang buntu, sudah tidak ada harapan, atau pintu sudah tertutup, namun kita bisa melawannya dengan memiliki cara pandang benar, mengandalkan iman.

Jawab Yesus: “Katamu: Jika Engkau dapat ?  Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Markus 9:23.

Maksud dari pernyataan Yesus ini bukanlah segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia, tetapi memerlukan iman yang sungguh-sungguh percaya akan pekerjaan Tuhan yang sempurna.  Kenyataan yang susah, buruk, dan mencemaskan selalu kelihatan oleh mata jasmanai kita. Kenyataan yang dilihat mata itu memang sulit untuk disangkal dan itu selalu mengkhawatirkan hati. Untuk menghadapi kenyataan ini adalah melawannya dengan cara pandang yang benar, yaitu menggunakan Firman Allah.

.

Masalah boleh ada untuk melatih diri kita agar dapat melihat yang tidak kelihatan dengan memakai kebenaran Firman Allah. Kenyataannya ialah semua orang menolak Yesus, dan menghujat Yesus yang disalibkan. Penjahat itu mau melawan kenyataan yang dilihatnya, dengan cara pandangnya yang benar, ia tidak ikut arus lagi, ia menanggalkan keegoisannya dan bertobat, serta tidak mengandalkan pikiran manusia. Penjahat itu tidak lagi mau dikuasai oleh keadaan yang lihat oleh matanya, ia melawan kenyataan itu, percaya pada Yesus yang disalibkan itu adalah sebagai orang benar dan akan menang, kemudian datang sebagai Raja. Karena itu, iapun memperoleh kehidupan yang kekal, yaitu berkat keselamatan dari Yesus.

Kita akan berhasil ketika kita mau melawan kenyataan hidup yang pahit dan sulit itu, dengan cara pandang yang benar sesuai kebenaran Firman Allah. Kita harus terus belajar untuk menilai segala sesuatu dengan cara pandang yang benar, supaya kita dapat menerima berkat Tuhan. Percaya saja pada kemampuan Allah yang sanggup untuk menolong kita, maka kita pasti menerima berkat dan mujizatNya yang tidak terbatas itu. Tuhan memberkati saudara.

Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Wahyu 1:3.

Rita Ribka Tarigan

 adalah salah satu kontributor di Pelita Hidup.

  • Junior

    September 29, 2012 #1 Author

    Renungan yang membawa kekuatan Tubuh, Roh dan Jiwa, karena Roh Kudus benar-benar ada dalam renungan ini…pencerah dan pedoman buat pribadi Umat Tuhan (seperti saya) yang sering mengabaikan akan panggilan Tuhan Yesus.
    tapi oleh kekuatan Roh Kudus melalui Renungan, ini Saya Percaya Dengan Nama Tuhan Yesus pasti saya akan selalu dipulihkan-Nya..
    Buat semua…Mohon bantuan doa untuk saya, agar saya selalu diBaharui…SYALOM

    Reply

  • nola

    September 21, 2012 #2 Author

    saya sangat diberkati dengan renuangan ini….tq….GBU

    Reply

  • murni

    September 17, 2012 #3 Author

    trima kasih PelitaHidup.com

    sebagai orang Kristen hendaknya bertobat dan menjadi orang-orang yang memandang hidup bukanlah untuk mencari keberhasilan secara materi. Kekayaan itu ada gunanya untuk hidup kita, tapi biarlah itu bukan menjadi tujuan utama hidup selama berada di dalam dunia. Konsentrasi orang Kristen bukanlah untuk mendapatkan berkat materi lagi, karena bagi setiap orang percaya Allah tidak akan lalai menjaga kita. Orang Kristen sudah mendapat berkat yang terbesar, oleh karenanya ambisi kita di dunia hendaknya tidak berfokus pada mencari kesenangan duniawi. Berkat materi haruslah menjadi urusan yang tidak kita pentingkan lagi. Tujuan mengikut Tuhan Yesus hendaknya bukan lagi supaya menjadi orang kaya, ini karena adanya konsep berpikir Dia adalah Raja dan kita anaknya pasti juga seperti raja.

    Reply

  • octo

    September 17, 2012 #4 Author

    Syaloom PelitaHidup.com

    bersyukurlah senantiasa, apapun keadaan kita. Baik ketika banyak berkat materi maupun jika tidak memiliki materi yang banyak

    Reply

  • Yonatan

    August 25, 2012 #5 Author

    Melalui kasih Kristus kita memperoleh keselamatan dan damai sejahtera. dan renungan-renungan yang di berikan pelita hidup selalu memotivasi saya agar tetap berjalan dalam kehendak-Nya. terimakasih Tuhan Yesus, terima kasih Pelita hidup, Membuat hidup lebih HIDUP

    Reply

  • suharswanto

    July 14, 2012 #6 Author

    senantiasa memamdang pengorbanan Tuhan Yesus didalam perbagai persoalan hidup ,kita pasti diberi kelegaan amin

    Reply

  • mego

    June 19, 2012 #7 Author

    setiap kata tidak ada yang sia-sia, semua penuh makna oleh karena kuasa Tuhan yang bekerja

    Reply

  • calvin

    June 8, 2012 #8 Author

    Renungannya sungguh menggugah dan membangkitkan keimanan lebih dekat kepada Sang pemberi hidup yaitu Kristus TUHAN. Terima kasih tuk penulis, salam kasih dalam Kristus Yesus

    Reply

  • katrin mariana

    June 2, 2012 #9 Author

    firman Mu, membuat aku semakin tegar, aku percaya Bapa tiap Langkah ku Engkau yang pimpin,
    trima kasih Yesus, Bapa penyelamatku….

    Reply

  • Senja Halim

    May 1, 2012 #10 Author

    Saya sangat suka dengan Pelita Hidup , membawa saya akan banyak belajar tentang kehidupan yang terkadang salah ambil keputusan.

    Terima Kasih , JBU !

    Reply

  • Empi

    March 27, 2012 #11 Author

    Dear Ibu Rita Ribka,
    Terima kasih utk berita baik yg disampaikan, sungguh perpanjangan kasih Tuhan, semoga Ibu makin diberkati dan menjangkau banyak jiwa yg haus kasih dan lawatan Tuhan Yesus. Saya bercermin utk cara pandang dan sikap hidup saya selama ini, kesaksian saat ini saya sedang bergumul apakah terus melanjutkan hubungan dgn calon pasangan hidup saat ini atau mundur karena orang tua dan keluarganya menolak saya dgn pertimbangan yg kami tidak bisa terima, utk calon sy tsb juga ada kekhawatiran ia akan didominasi oleh ibunya utk menentukan sikap. semula sy sudah yakin he’s the one, tapi sekarang saya mau belajar berserah dan mengakui segala dosa dan kesalahan yg mungkin selama ini saya lakukan, dan saya berharap Tuhan Yesus tolong saya menemukan pasangan hidup yg dariNya. Tuhan Yesus memberkati

    Reply

  • daud

    March 12, 2012 #12 Author

    banyak firman dari renungan ini sangat menguatkan saya untuk mengubah cara pandang seperti yang Tuhan Yesus mau terlebih lagi saya dapat membagi firman ini kepada saudara-saudara saya Tuhan Yesus Memberkati

    Reply

  • zigitz

    February 21, 2012 #13 Author

    Tuhan…
    Berikan ku kekuatan & hikmatMu tuk melakukan FirmanMu
    Thx Ibu Ribka, Firman Tuhan yang mengingatkanku & sangat menguatkan…. GBU

    Reply

  • Stella Kansil

    February 20, 2012 #14 Author

    terima kasih Tuhan, Kau sudi mengampuni aku..

    Reply

  • douw roberth

    January 13, 2012 #15 Author

    Praise the Lord…Haleluya……. kita smuanya di berkati…Amin.

    Reply

  • Dedy Bataha

    December 27, 2011 #16 Author

    Terimakasih atas firman-Mu, bukalah hati dan pikiranku ya Tuhan, untuk melihat segala sesuatunya melalui cara pandang yang benar, oleh karenanya aku membutuhkan pimpinan Roh Kudus Mu selalu.

    Reply

  • MUSTIKAWATI BUNTORO

    November 23, 2011 #17 Author

    Memang pikiran kita yg salah ,harus berani kita ubah,hasilnya berani beda,membuang EGO,menyesal dan berubah dan bergantung pada PENGERTIAN ALLAH yang BENAR ,siap terima berkatNYA ,PUJI HORMAT ,SYUKUR hanya bagi TUHAN YESUS aja ,selalu ingatkan dan tunjukkan langkah menuju BAHAGIA BERSAMANYA .

    Reply

  • jaya

    November 16, 2011 #18 Author

    untuk mempunyai mental spt penjahat yg mengakui Yesus tdk bersalah dan melawan logikanya sendiri bahwa Yesus yg berkuasa di bumi dan di surga yg pada kenyataannya dan pada waktu yg sama tersalip bersebelahan dengan dia adalah suatu mukzijat……………..
    kita semua harus bisa mengiplementasikan hal tersebut dalam hidup kita ……………
    karena sekalipun kita sdh bertobat,dekat dengan Tuhan,tapi hal2yg saya sampaikan diatas sering kita lakukukan, baik sadar maupun tidak sadar……………..
    tetapi kita bersyukur Yesus yg kita sembah adalah pribadi yg mengapuni……
    thank’s buat renungan hari ini….. Yesus memberkati kita semua….

    Reply

  • kiki

    July 8, 2011 #19 Author

    Shalom. terima kasih Pelita Hidup dan ibu Ribka. meskipun ayat firmanNya tetap sama tetapi selalu baru setiap hari. Saya telah mendapat berkat atas firmanNya dan firmanNya akan menjadi pedoman bagi saya untuk mengubah pola pikir saya selama ini yaitu mengandalkan diri sendiri, mohon dukungan doanya untuk saya bisa bangkit kembali, dan saya yakin Tuhan sanggup menolong. Immanuel. JBU.

    Reply

  • roy tirayoh

    June 2, 2011 #20 Author

    hanya ingin menginformasikan tentang tulisan ‘kedua’ penjahat itu telah ikut menghujat Yesus. kami kira bukan dua tapi satu penjahat yang menghujat Yesus

    Reply

  • waris hari satriya

    May 29, 2011 #21 Author

    Berkat adalah harapan setiap orang yang percaya, baik berkat rohani maupun jasmani, menarik sekali renungan yang telah disajikan oleh pelita hidup melalui ibu Ribka, tetapi marilah kita beribadah bukan karena rindu berkat dari Tuhan semata, melainkan Tuhan merupakan kebutuhan bagi setiap orang yang percaya. Amin.

    Reply

  • emi.

    May 26, 2011 #22 Author

    tq pelita hidup,, sy sangat diberkati dengan renungan2 yg menguatkan n menyemangati utk tetap memandang YESUS dlm menghadapi masalah yg sangat sulit sekalipun. Tuhan Yesus memberkati hamba-Nya yg melayani lewat pelita hidup.

    Reply

  • bisma yoga

    May 10, 2011 #23 Author

    Terima kasih…. Cara pandang yang positif terhadap hal yang menurut saya awalnya adalah buruk menyadarkan saya betapa Tuhan sangat mencintai saya dan keluarga saya.

    Reply

  • ekhel lupz Jesus

    March 23, 2011 #24 Author

    renungan penyejuk hati….. sangat membantu kita dalam menjalani hari – hari hidup ini
    triamaksih semoga tambah di berkati Tuhan dalam segala rencana.

    Reply

  • Resta Surbakti

    November 19, 2010 #25 Author

    Selamat sabat buat kita semua.
    Keluaran 20:8
    Ingat dan kuduskan lah Hari sabat,
    Yesus juga beribadah hari sabat.Lukas 4:6,31

    Reply

  • Filia dwi

    November 4, 2010 #26 Author

    Saya sangat di berkati dengan renungan ini kr dapat menguatkan Iman saya pada Yesus Kristus…kita tidak boleh lari dari kesulitan,masalah yang kita hadapi, tetapikita harus punya pikiran yang tertuju yang sesuai dengan pikiran Yesus Kristus, kr dengan pikiran yang benar yg sesuai dgn Firman Tuhan maka Iman kita di kuatkan dan di situlah Iman kita di proses oleh Tuhan Yesus..Halleluya….

    Reply

  • harly

    October 28, 2010 #27 Author

    Shalom,Terima kasih Artikelnya yg sangat sangat luar biasa,memberikan motivasi diri sy, sehingga apa yang menjadi kerinduan Tuhan berikan melalui artikel ini dan sy sangat diberkati dalam menjalani kehidupan ini.
    Gbu.

    Reply

  • meykel taroreh

    October 27, 2010 #28 Author

    mengapa kebenaran selalu dipolitisir dinegara ini, yang benar dikatan salah. yang salah dikatakan benar, hitam ladi putih, putih jadi hitam. ikut arus yang salah banyak dipertontonkan para pejabat / pemerintah kita, andai mereka bisa seperti salah satu penjahat disamping Yesus yang merubah cara pandang mereka mungkin bangsa dan rakyat ini akan diberkati.. pray for sumatera and jogja yang lagi berduka.

    Reply

  • hendra zalukhu

    October 4, 2010 #29 Author

    hidup memang sulit untuk di jalani,tapi semuanya itu kita harus pasrah ja di tangan tuhan supaya kita bisa memperoleh keselamatan dan hidup yg kekal.

    Reply

  • otto

    September 25, 2010 #30 Author

    terima kasih atas renungan yang anda buat moga makin banyak jiwa dikuatkan GBU.

    Reply

  • duha

    September 15, 2010 #31 Author

    Ya memang benar bahwa berkat yang kita peroleh setiap harinya datangnya dari cara kita melihat hal-hal yang benar, melakukan hal-hal yang benar , dan berbuat hal-hal yang benar . Tuhan memberkati kita semua . Thanks

    Reply

  • Utomo Handoko

    August 31, 2010 #32 Author

    luar biasa artikel yg satu ini cara pandang yg benar dpt membuka mata rohani saya,secara pikiran memang konyol krn mempercayai org yg sama2 menderita disalib dan sama menderitanya,tapi inilah pewahyuan dari allah.

    Reply

  • toho ohot

    August 21, 2010 #33 Author

    Shalom,
    Kami diberkati dengan renungan ini “Meraih Berkat melalui cara pandang yang benar”, cara pandang dari diri sendiri sering cenderung membuat kita keliru, menyalahgunakan sesuatu, memperkaya diri sendiri, dll. Terimakasih renungan ini dapat mengubah paradigmaku yang salah… Salam Toho

    Reply

  • gpkdi

    August 20, 2010 #34 Author

    yup, its true..
    pandangan yang berbeda dalam hidup

    Reply

  • petrusgintings

    August 11, 2010 #35 Author

    sangat menyentuh hati.terimakasih atas renungannya.Tuhan memberkati

    Reply

  • CSL

    August 5, 2010 #36 Author

    Saya baru membaca tulisan ini, sungguh bagus. Dan saya diberi berkat Tuhan, melihat bahwa dua penjahat yang disalibkan bersama Yesus melambangkan diri kita. Saat kita dalam masalah dan minta Tuhan mengeluarkan kita dalam masalah sesuai dengan keinginan kita, kita ingin terjadi saat itu juga, saat kita tidak mendapatinya kita akan marah (tanpa disadari menghina Tuhan, tidak percaya Tuhan sanggup menolong kita, sama juga dengan menghina Tuhan) seperti penjahat yang tidak diselamatkan ingin terlepas dan bisa turun dari salib pada waktu itu juga. Tetapi bila kita mau menerima penyaliban, karena kita menyadari kita berdosa, dan percaya kita akan diselamatkan dan memperoleh hidup kekal, seperti penjahat yang diselamatkan. Karena percaya bahwa masa depan itu ada (hidup kekal) dan pengharapan tidak akan hilang.

    Reply

  • kyl.

    August 4, 2010 #37 Author

    Renungan ini sangat bertolak dgn keadaan sy, walau sy seorang kristen sejak kecil, tumbuh dan dewasa bahkan sampai berkeluarga dalam lingkungan keluarga kristen yg taat, tetapi keberadaan Tuhan Allah, kasih-Nya, kuasa-Nya dalam Yesus Kristus sering sy sangsikan, perlu diketahui bahwa sy sdh belajar banyak dan sudah mengetahui dr Alkitab tentang keberadaan, kasih, dan kuasa Tuhan Allah dlm Yesus, tetapi semuanya belum dapat menolong sy memahami dgn benar semua itu, karena apa…? Sy tdk merasakan janji2 Tuhan Yesus untuk menolong sy dalam kesulitan yg saya hadapi, sy slalu kesusahan dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga slalu dgn berutang, usaha sy tdk perna maju-maju sdh 20 tahun. sy ingin merasakan Kuasa, Kasih Tuhan itu, spy sy dpt memahami bahwa benar Tuhan Allah itu ada dan berkuasa, doa semuanya sy harapkan.

    Reply

  • Restu Zebua

    July 30, 2010 #38 Author

    Terimakasih untuk renungan ini, renungan ini semakin menguatkan iman saya tuk terus berharap hanya kepada Tuhan. Btw, saya minta Izin ya tuk memakai renungan ini sebagai referensi khotbah saya. GBU

    Reply

  • utje borang

    July 27, 2010 #39 Author

    trima kasih u/ renungannya,membuat saya lebih dan lebih bersemangat utk terus memandang Tuhan Yesus sebagai juru slamat dalam hidupku,yg selalu mengijinkan setiap pergumulan dtg dlm hidupku biar aku terus koreksi setiap kehidupanku.trima kasih terus dan terus membagikan kebenaran firman Tuhan GBU

    Reply

  • Alex Robbie Sinambela

    July 24, 2010 #40 Author

    Thank’s untuk Renungan’y…Tuhan Berkati

    Reply

  • ama berkat nazara

    July 23, 2010 #41 Author

    saya terberkati dengan renungan di atas terima kasih tuhan yesus menyertai penulis dan pembaca

    Reply

  • Tika Purba

    July 22, 2010 #42 Author

    thanx ya firmanNya da ngebantu aq ttap smangat,dan dpat brpikir dngan cra yg bnar…

    GOD BLESS…

    Reply

  • Robertho B

    July 18, 2010 #43 Author

    syaloom………!!
    Ponit ketiga sangat memberkati kehidupan saya bahwa kita tidak boleh mengandalkan pikiran manusia.
    Apa yang kelihatan bersifat sementar, sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal.

    Reply

  • Paulus A

    July 2, 2010 #44 Author

    Syaloom,
    Terima kasih untuk berkat Firman Tuhan melalui renungan yang dimuat. Semoga pelita hidup.com terus dipakai Tuhan dengan luar biasa.

    Reply

  • John Payung S

    June 30, 2010 #45 Author

    Shalom …Sebesar apapun masalah yang kita hadapi marilah kita hadapi dengan cara pandang Allah yang kita sembah dalam Yesus Krisrus . Percaya sunggu-sunggu bahwa Allah sanggup dan mau menolong kita karena Dia- Maha pengasih dan…..

    Reply

  • ully

    June 29, 2010 #46 Author

    Sering kita beranggapan kalau kita adalah yang paling susah…, paling menderita seakan hanya orang lain yang mendapatkan berkat, Tuhan tidak adil dan llain lain, kita tidak sadar bahwa berkat Allah kita selalu baru bagi kita menurut cara Allah, untuk kita perlu menaruhkan masalah kita ke tanganNya, karena danya Dialah yang sanggup menolong kita. GBU

    Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *