Pelita Hidup
Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan
Bacaan 1 Raja-Raja 10 : 1-13, Kunjungan ratu negeri Syeba 1.Ketika ratu negeri Syeba mendengar khabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah... Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan
Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan

Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan

Bacaan 1 Raja-Raja 10 : 1-13, Kunjungan ratu negeri Syeba

1.Ketika ratu negeri Syeba mendengar khabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. 2. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakanyalah segala yang ada di dalam hatinya kepadanya. 3. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. 4. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, 5. makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya  di rumah TUHAN, maka tercengalah ratu itu.

6. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, 7. tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal  hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. 8. Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu ! 9. Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel ! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran”. 10. Lalu diberikannyalah  kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.

11. Lagi pula kapal-kapal Hiram, yang mengangkut emas dari Ofir, membawa dari  Ofir sangat banyak kayu cendana dan batu permata yang mahal-mahal. 12. Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi langkan untuk rumah TUHAN dan untuk istana raja, dan juga menjadi kecapi dan gambus untuk para penyanyi; kayu cendana seperti itu tidak datang dan tidak kelihatan lagi sampai hari ini. 13. Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak bagi raja Salomo. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama dengan pegawai-pegawainya.

Masa ini  terjadi sekitar pada abad ke enam Sebelum Masehi. Pada masa ini belum ada suatu jaringan alat komunikasi dalam bentuk apapun. Setiap berita yang beredar itu hanya berlangsung dari mulut ke mulut saja.  Berita tentang raja Salomo yang bijaksana yang melayani Allah yang berkuasa ini terdengar dan sampai juga kepada ratu negeri Syeba di daerah Arab Selatan yang jaraknya sangat jauh, yaitu sekitar 1.200 mil letaknya ke arah selatan Yerusalem.

Berita tentang raja Salomo yang begitu bijaksana dan tentang Allah yang disembah oleh Salomo itu menarik perhatian ratu Syeba. Tidak puas hanya mendengar berita tentang raja Salomo yang bijaksana itu maka  ia berketetapan ingin datang berkunjung kepada raja Salomo untuk dapat melihat langsung dan menyaksikakannya sendiri semua berita yang telah ia dengar tersebut.

Waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan sejauh 1200 mil itu adalah  sekitar 60 hari, kurang lebih selama 2 bulan. Perjalanan panjang yang harus ditempuh ini bukanlah menjadi penghalang bagi ratu Syeba karena hatinya sangat merindukan hikmat. Melalui kisah ratu Syeba ini kita dapat belajar mengenai  betapa berharganya nilai dari hati yang memilki hikmat, nilainya melebihi kekayaan materi, bahkan emas dan permata.

Untuk memiliki hati yang  berhikmat, Ratu Syeba menempuh  tujuh langkah berikut, yaitu:

1. Rindu Mendengar Hikmat

Ia telah mendengar kabar tentang raja Salomo yang berhubungan dengan nama Tuhan,  informasi yang telah ia dengar itu sangat menarik perhatiannya sehingga ia mau datang berkunjung ke istana raja Salomo dan hendak mengujinya dengan teka-teki, (ayat 1).  Pada masa itu Ratu Syeba juga dikenal karena kecantikannya, kekayaan dan kebesarannya yang sangat legendaris. Tampaknya Ratu Syeba sudah  memiliki segalanya, tetapi Ratu Syeba menyadari bahwa semua yang ia miliki itu belum berarti dan bernilai baginya.  Ia belum merasa puas dengan apa yang telah ia peroleh dan yang telah dilakukannya sebagai seorang ratu, karena itu hatinya sangat merindukan hikmat.

Apa yang didengarnya tentang raja Salomo adalah suatu hal yang belum ia ketahui dan perbuat, itu sangat menarik perhatiannya untuk dapat ia miliki. “Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh Tuhan”, Amsal 20:12. “ Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan”, Amsal 20:15.

.

2. Ia Datang dengan Rela Berkorban

Ratu Syeba datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal, (ayat 2). Perjalanan dari Arab Selatan menuju Yerusalem dengan membawa rombongan unta untuk melintasi padang pasir sejauh 1200 mil, harus ditepuhnya selama kurang lebih 2 bulan dan dengan biaya yang besar. Namun  hal tersebut tidak menjadi masalah bagi ratu Syeba untuk datang dan melihat sendiri segala kebijaksanaan raja Salomo yang telah didengarnya. Dengan keingintahuan yang sangat tinggi dan kehausannya untuk mencari hikmat ratu Syeba merelakan dirinya untuk menempuh sendiri perjalanan itu.

Persiapan yang matang dilakukan, untuk meninggalkan istananya sendiri dalam waktu yang cukup lama itu, ia  harus  mengatur  segala sesuatu  pelaksanaan tugas di istananya dengan baik. Ratu ini juga mempersiapkan perjalanannya dengan pasukan pengiring yang sangat besar, para pelayanan dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal serta kayu-kayu cendana yang berkualitas terbaik.

Bagi ratu Syeba, hikmat  yang hendak ingin diperolehnya itu adalah sebuah kekayaan yang termahal, bagi dirinya  tidak akan  ada usaha dan pengorbanan yang sia-sia  untuk pencarian dan untuk memperoleh hikmat. Ia rela menghabiskan apapun juga untuk memperoleh kekayaan hikmat yang  tak ternilai harganya. Bersama pasukan pengiringnya ia menempuh perjalanan melintasi padang pasir sekitar  2 bulan lamanya. Sekalipun lama perjalanan itu, sekalipun melelahkan, ratu ini telah siap menempuhnya. Ia melakukan pencarian ini bukan untuk sebuah kesenangan yang fana, tetapi untuk suatu tujuan yaitu mencari hikmat yang sejati. “ Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas “, Amsal 16:16.

.

3. Belajar dari Orang yang Bijaksana

Sejumlah pertanyaan tentang kehidupan dan Tuhan telah disiapkan oleh ratu Syeba, supaya dapat  ditanyakan langsung ketika ia berbincang-bincang dengan raja Salomo.  Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu, (ayat 3). Semua pertanyaannya yang sulit  telah dijawab oleh raja Salomo dan tentu tidak ada hal yang sukar bagi raja  Salomo. Semua jawaban-jawaban yang diberikan Salomo itu disimak, diperhatikan dan didengarkan oleh ratu Syeba dengan baik.  Ratu ini mau belajar dari orang yang paling bijaksana pada masa itu. Belajar tentang hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo itu tidak melelahkan ratu ini, sebab ratu sangat menginginkannya. Ratu berbahagia mendapatkan hikmat-hikmat yang belum ia ketahui dan miliki.

.

4. Melihat Melebihi Apa yang Didengar

Selain mendengarkan semua perkataan hikmat dari raja Salomo, ratu Syeba juga dapat melihat semua hal tetang kehidupan raja itu. Dengan melihatnya sendiri iapun memahami  akan hikmat yang  telah ia dengar itu. Melihat segala hikmat Salomo, dan istananya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayanannya melayani dan berpakaian, minumannnya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu, (ayat 4,5). Ratu Syeba benar-benar terpesona memperhatikan semua itu dan ia sangat bergembira dapat menyaksikan semuanya, sungguh sebagai suatu kehormatan baginya dapat melihatnya sendiri.

Ratu Syeba mempercayai serta membenarkan semua hal tentang  berita yang telah ia dengar tentang hikmat Salomo  yang memimpin dengan keadilan dan kebenaran itu. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar, (ayat 6,7).

Mata ratu Syeba terbuka, ia menyaksikan semua hikmat itu, tidak ada usaha yang sia-sia, baginya semua hal yang dilihatnya itu adalah sebuah harta yang sungguh mahal harganya, yang tidak ternilai. Diluar dugaan dan pikirannya tentang semua yang ia telah dengar tentang Salomo. Ternyata, yang ia lihat itu adalah jauh melebihi dari semua yang  ia telah dengarkan. Bukan cuma sekedar cerita saja tetapi hikmat itu nyata, menjadi kenyataan yang dapat dilihat oleh ratu sendiri.

.

5. Berbahagia karena Memperoleh Hikmat

Betapa menyenangkan hati ratu Syeba dapat melihat sendiri hikmat Salomo itu. Bertemu dan berbincang-bincang dengan raja Salomo serta melihat semua  yang ia dengar itu, walaupun hanya dalam beberapa waktu telah membuat ratu Syeba bergembira. Luapan kegembiraannnya itu diungkapkannya dengan perkataannnya kepada raja Salomo. “Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan meyaksikan hikmatmu!, (ayat 8).

Ratu Syeba dapat merasakan kebahagiaan itu bila hidup dalam hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo. Suatu kebahagiaan yang belum pernah ia terima sebelumnya telah dirasakannya kini karena telah memperoleh hikmat, kebahagiaan itu melampaui kebahagiaannya dalam memperoleh harta, emas  dan permata. Ratu Syeba terkenal dengan kekayaaannya, diatas kekayaan yang ia miliki itu ia menyatakan bahwa memperoleh hikmat itu lebih bernilai dari  apapun maka itu ia mengatakan alangkah bahagianya orang yang memperoleh hikmat.

“Berbahagialah orang yang mendapatkan hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan  perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga daripada permata, apapun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya”, Amsal 3: 13-15.

.

6. Memuji  Tuhan

Apa yang dimiliki oleh raja Salomo itu bukanlah pengetahuan manusia, bukan pula kepintaran manusia, tetapi segala hal yang dipunyai oleh Salomo itu adalah berasal dari Tuhan. Allah telah memberikan hati yang penuh hikmat dan pengertian itu kepada Salomo. Salomo memulai masa pemerintahannya dengan iman dan kasihnya kepada Allah. Salomo telah berdoa memohon hikmat dan hati yang paham, dan Allah berkenan dengan permohonannya ini serta mengabulkannya. Bahkan apa yang tidak diminta Salomo pun Tuhan berikan yaitu kekayaan dan kemuliaan. Menyaksikan sendiri  hikmat yang dimiliki Salomo  itu maka ratu Syebapun memuji Tuhan.

“Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel!”, (ayat 9a).

.

7. Bersyukur  Memperoleh Hikmat Tuhan

Raja Salomo telah memberikan semua hikmat yang dikehendaki dan yang diminta oleh ratu Syeba. Bagi ratu Syeba tidak ada seorang yang begitu bijaksana dan tidak ada Allah yang  begitu terkenal seperti yang disembah oleh raja Salomo. Sebelum kembali pulang ratu Syeba memberikan begitu banyak hartanya yang telah dipersiapkannya kepada Salomo karena ia telah memperoleh kekayaan hikmat  yang tidak ternilai itu. Kita mungkin sulit membayangkan kekayaan yang dimiliki oleh ratu Syeba, sebab wanita yang termasyhur ini dapat memberikan begitu banyak harta yang sungguh bernilai tinggi kepada raja Salomo, berupa emas, batu permata, rempah-rempah, dan kayu cendana dalam jumlah yang tidak pernah terdengar. Sebuah pemberian yang sangat besar dan Alkitab mencatat pada ayat 10-12 di atas,  bahwa dengan pemberian ratu Syeba tersebut, raja Salomo mengerjakan kayu-kayu itu menjadi langkah untuk rumah Tuhan, istana raja dan juga untuk menjadi kecapi dan gambus. Itu berarti  pemberian ratu Syeba kepada Salomo sangatlah besar jumlahnya.

Bagi ratu Syeba, semua pemberian itu, telah melebihi dari apa yang diperoleh, yaitu kini ia memiliki pengenalan yang sejati akan Allah dan hikmat yang menyertainya. Dan tidak ada harga yang dapat menyamai pengenalan akan Tuhan, karena “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.

Melimpahnya harta-harta yang diberikannya kepada Salomo tidak bisa menandingi hikmat dan pengertian yang baru didapatkannya akan Allah. Ia bersyukur atas hikmat yang tak ternilai harganya. Ia kembali pulang ke negerinya melintasi padang pasir sejauh 1200 mil itu dengan membawa harta pusaka yang tak ternilai yaitu hati yang berhikmat, dan ia sudah dipenuhi oleh pengenalan akan Allah.

.

Menyenangkan bila kita melakukan perjalanan pencarian hikmat seperti yang ratu Syeba lakukan. Kita patut bersyukur dan memuji Tuhan sebab Ratu Syeba telah menunjukkan kepada kita betapa berharga dan mahalnya nilai hikmat itu. Hikmat itu lebih bernilai dari apapun juga. Untuk memperoleh hikmat kita harus memiliki kerinduan untuk mendengar hikmat, mencari hikmat dengan rela berkorban, mau belajar, melihat dan mengalami sendiri akan hikmat Tuhan, memperoleh kebahagiaan karena hikmat, dan memuji Tuhan serta bersyukur atas hikmat yang telah disediakan bagi kita. Ratu Syeba layak menerima penghargaan, dan Yesus sendiri memuji ratu dari selatan ini dengan semua langkah yang telah ditempuhnya untuk memperoleh hikmat itu. “Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan yang sesungguhnya yang ada disini lebih dari pada Salomo”, Matius 12:42.

Mendapatkan hikmat itu memang tidak gampang sebab hanya akan diperoleh oleh mereka yang dengan tekun mencarinya dan yang bersedia membayar harganya. Hubungan pribadi dengan Allah adalah langkah awal yang harus dilakukan  dalam memperoleh hikmat sejati. Kita dapat menerima hikmat dengan menghampiri Allah dan memohonnya dengan iman.  “Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat , hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya”, Yakobus  1:5.

Hidup pada zaman ini semuanya serba instan, kita hidup dalam masyarakat yang tergesa-gesa, bahkan manusia cenderung menginginkan segala sesuatu tanpa usaha. Menghadapi berbagai macam tantangan dan  tekanan hidup yang begitu kompleks, kita sangat memerlukan hikmat Tuhan, supaya dapat menghadapi setiap persoalan itu dengan baik dan tidak menjauhkan kita dari kasih Tuhan dan berkatNya. Kita perlu cerdas secara intelektual dan cerdas secara spiritual.

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian”, Amsal 2: 6.

Apakah kita telah berusaha untuk mengambil waktu setiap hari untuk memperoleh hikmat, dengan membaca Firman Tuhan. Firman Tuhan yang dapat memberikan hikmat kepada kita. Apakah kita bersedia juga membayar harga untuk membaca buku/situs rohani, mengikuti pelatihan/seminar rohani yang dapat membantu membuat kita menjadi bijaksana dalam jalan Allah?

.

“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, mengenal yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.

“Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu, kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau, supaya engkau terlepas dari jalan orang jahat , dari orang yang mengucapkan tipu muslihat, Amsal 2 :10-12.

“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat”, Wahyu 1:3.

Rita Ribka Tarigan

 adalah salah satu kontributor di Pelita Hidup.

  • Hans Kristian wahyudi (Wahyu)

    November 24, 2011 #1 Author

    Luar biasa !!!!! Terima kasih firmannya telah menguatkan imanku didalam Yesus Kristus, kiranya Nama Diatas Segala Nama, Kuasa Diatas Segala Kuasa Yesus Kristus senantiasa memberkati kita semua, Haleluya !!!!

    Reply

  • Joanes M. Lendes

    October 28, 2011 #2 Author

    Shalom…Haleluyah…Trima kasih untuk renungan ini yang menambah kekuatan baru untuk lebih memiliki hati yang berhikmat dalam menghadapi tantangan hdup dewasa ini.. Roh Kudus selalu menyertai hati kita yang berhikmat….Tuhan Yesus Memberkati…Shalom

    Reply

  • Onny Bernie Pagawak

    August 14, 2011 #3 Author

    Terima kasih………. Saya diberkati sekali dan saya mau hidup yang lebih hidup “SEMANGAT TIADA AKHIR”
    Tuhan Yesus Memberkati!

    Reply

  • cristian mahupale

    June 30, 2011 #4 Author

    puji tuhan.karna firman tuhan itu selalu baru,ya dan amin.ada yg terasa di ubahkan setelah membaca renungan hati yg berhikmat lebih bernilai dari kekayaan.karnan raja salom hanya meminta hikmat dari allah.namun allah memberi segalanya untuk raja salom.krn imannya yg sungguh kepada allah.tetapi org kristen jaman ini hanya tau berdoa minta kekayaan,namun jarang mengucapsyukur ke-pd Allah
    TIAN

    Reply

  • tansri

    June 18, 2011 #5 Author

    ramai orang kristen yang percaya serta berkorbar2 untuk memuji dan melayani Tuhan.semangat yang begitu tinggi.tapi malangnya iman mereka sangat rendah.d gereja melayani tapi d luar sebaliknya..itu la iman tanpa perbuatan adalah mati

    Reply

  • nona manesi

    June 16, 2011 #6 Author

    Kekayaan memang penting,,,namun kekayaan tanpa hikmat…akan sia- sia dan menjadi bomerang bagi yang memililikinya,,, hikmat dari Tuhan akan mengajarkan kita untuk mengelola kekayaan (harta ) dengan baik sehingga menjadi berkat bagi Tuhan,diri kita dan sesama,,, ,Amiin !!

    Reply

  • Silvester Doni

    June 15, 2011 #7 Author

    Syalom,
    Membaca renungan Hikmat Tuhan Lebih Bernilai Dari Kekayaan, saya merasa tepersona dengan sikap ratu Syeba yang memberikan harta berlimpah kepada raja Salomo karena merasakan hikmat Tuhan dari kehadirannya di tengah keluarga Salomo. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk berbagi harta yang kita punya bagi orang yang sangat membutuhkan karena kita percaya akan hikmat Tuhan. Ternyata harta berlimpah tidak bisa menjadi jaminan mutlak bagi kebahagiaan kita kalau kita mengabaikan hikmat Tuhan. Beranikah kita -orang Kristen- yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Allah dan Juru Selamat kita bersikap seperti ratu Syeba?

    Reply

  • Melly Tamuntuan Manado

    May 14, 2011 #8 Author

    Terima kasih, Pelita Hidup kita adalah hikmat dari Tuhan. Kalau semua Pemimpin kristiani mencari hikmat seperti yg telah dilakukan ratu Syeba maka damai sejahtra akan tercipta.

    Reply

  • umbu

    April 20, 2011 #9 Author

    Puji Tuhan dengan adanya Firman ini menguatkan kami keluarga.

    Reply

  • mordekai

    April 8, 2011 #10 Author

    terima kasih FirmanNya cukup mengkuatkan iman dalam mengiring Yesus Kristus, himat merupakan sesuatu yang paling berharga untuk mrnghadapi setuasi kehidupan sekaang ini. Tuhan memberkati.

    Reply

  • Wira

    March 31, 2011 #11 Author

    Tuhan,beri aku hikmat lebih lagi…hikmat akan akan kebijaksanaan dan memutuskan sesuai hukum dan perintahmu.amin.

    Reply

  • george iwan adam

    March 24, 2011 #12 Author

    Firman Tuhan membeirikan Hikmat yang dapat membedakan mana yang berkenaan kepada-Nya dan tidak berkenan pada-Nya. Terimakasih untuk renungan ini bagaimana Ratu Syeba mencari hikmat yang dimiliki Salomo atas anugerah Tuhan kepadanya, sampai-sampai Ratu Syeba harus menyeberang lautan dan memberikanm harta yang belimpah kepada Salomo. Firman ini mengingatkan saya bahwa mencari dan memelihara Firman Tuhan ada pengorbanan dan airmata untuk memiliki harta yang kekal. Siapa menabur Firman Tuhan akan memiliki Kerajaan Sorga. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

    Reply

  • nicodemus sutowo

    March 23, 2011 #13 Author

    Puji Tuhan saya sangat di berkati dengan renungan yang sudah di kirim dari pelita hidup.

    Reply

  • delima

    March 17, 2011 #14 Author

    Terimakadih ya buat artikelnya………,biarlah kita senantiasa slalu menggunakan hikmat bijaksana dari Tuhan kita Yesus kristus….Amin…Gbu….

    Reply

  • inne kusuma

    March 4, 2011 #15 Author

    Sungguh luar biasa, renungan ini memberi kita semangat untuk lebih banyak mendengar dan melakukan FT sebagaimana ratu Syeba yg belum mengenal Allah tetapi mendengar hikmat Allah pada raja Salomo dan akhirnya menjadi percaya dan peroleh hidup kekal. Thanks buat penulis and PRAISE THE LORD! JBU all.

    Reply

  • Imelda

    March 1, 2011 #16 Author

    Trimakasih atas artikel ini….cukup menggugah…Tuhan memberkati……

    Reply

  • Subiantoro

    February 25, 2011 #17 Author

    ” Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan” sungguh indah tema dan isi renungannya, semoga melalui renungan ini kita bisa belajar untuk mencari Hikmat, dan semoga Tuhan berkenan memberikan HikmatNya kepada kita untuk menghadapi dunia sekarang ini. Amin.

    Reply

  • Wandi Sukoharjo

    February 21, 2011 #18 Author

    Sebenarnya, arti hikmat sendiri itu apa bu Sekar?

    Reply

  • Hendy

    February 19, 2011 #19 Author

    terima kasih artikel ini menyadarkan saya betapa berharganya hikmat itu, dan perlu senantiasa mencari hikmat yang dari Tuhan melalui Firman-Nya. Tuhan Yesus memberkati

    Reply

  • Traksin

    February 17, 2011 #20 Author

    sy sangat bersyukur krn dapat bahan khotbah dan sy percaya jemaat Tuhan yang Tuhan percayakan bagi saya sangat diberkati!!!!!!!! krn begitu banyak kita yang kekurangan Hikmat tapi ga mau mencari! bahkan banyak sekali orang percaya yang tidak tahu klo hikmat iktu sangat PENTING

    Reply

  • Dewi Barus

    February 14, 2011 #21 Author

    Tuhan….berikan jg kepada hambamu ini hikmat,bijaksana n kepandaian……
    krn Engkau lah sang maha kaya….yg mumpunyai segala nya…..
    Tuhan Yesus baik dan akan selalu baik…..

    Reply

  • dwi sekar

    February 9, 2011 #22 Author

    Puji Tuhan renungan ini benar-benar telah nyata dalam hidup saya, Hikmat Tuhan yang dianugerahkan pada anak-anakNya melampaui hikmat dunia. Setiap saya akan melakukan pekerjaan saya pasti menyebut DALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS dan luar biasa HIKMAT TUHAN DIANUGERAHKAN pada saya, dan sering saya heran sendiri melihat karya Tuhan tersebut dalam diri saya… NAMA TUHAN YESUS KRISTUS SANGAT NYATA KUASANYA. Ingat temen lakukan itu dan lihat apa yang Tuhan kerjakan bagi anda.

    Reply

  • yepin

    February 7, 2011 #23 Author

    terima kasih atas artikel ini…bagus sekali…Tuhan maha kaya segala-galanya….

    Reply

  • nita

    February 7, 2011 #24 Author

    trims renungannya. saya mengerti betapa berharganya hikmat buat kita orang-orang percaya untuk mencapai kesempurnaan iman kikta kepada Tuhan. saya benar-benar di segarkan dan di peringati untuk terus mengejar harta sorgawi itu dalam iman kepada Yesus. Tuhan Memberkati

    Reply

  • Sunarko

    February 5, 2011 #25 Author

    Benar pak untuk mencari hikmat TUHAN orang rela menempuh perjalanan panjang dan juga harga yang sangat mahal, dan kita sudah punya jalan yang baik yaitu melalui Kasih TUHAN YESUS dan hikmat diberikan untuk kita, terima kasih pak untuk renungan yang indah ini kita dapat banyak belajar untuk itu.

    Reply

  • benyamin

    February 3, 2011 #26 Author

    trimakasih hikmat adalah anugrah Tuahan yg sangat panting
    Iman tidak sekedar kuat, tapi bijaksana

    Reply

  • kristin

    February 3, 2011 #27 Author

    terimakasih buat renungan yang sangat memberkatiku. Tuhan Yesus Memberkati.

    Reply

  • sarjono

    February 3, 2011 #28 Author

    terimakasih, atas artikel yang sangat berguna bagi kekuatan iman kami dan akan kami bagikan dalam pewartaan kami kepada sesama dilingkungan kami agar menjadi berkat untuk memahami lebih dalam lagi betapa besar nilainya HIKMAT dari TUHAN yang dapat semakin menumbuhkan iman setiap orang yang percaya.

    Reply

  • Wanty.R

    February 2, 2011 #29 Author

    Trims untuk firman yang akan memberikan kita kekuatan untuk mendapatkan hikmat dari Tuhan.

    Reply

  • Hardian

    February 2, 2011 #30 Author

    Terima kasih kerana artikel ini. Saya sungguh diberkati dan amat menyegarkan rohani saya. Tuhan memberkati

    Reply

  • sinur

    February 1, 2011 #31 Author

    Perenungan yang sangat memberkatiku, terima kasih, Tuhan Yesus memberkati

    Reply

  • Allan

    February 1, 2011 #32 Author

    sungguh indah..

    Reply

  • widi

    February 1, 2011 #33 Author

    Trima kasih pelita hidup. Artikelnya sungguh menginpirasikan untuk mencari hikmat dan mengamplikasikan dalam kehidupan kita.Tuhan berikanlah hikmat Tuhan kepada kami. Ampuni kami yang sok berhikmat. Ampuni kami yang sering kali menunjuk-nujukan hikmat yang kami miliki padahal semuanya hanya alat mencari muka di depan atasan kami.

    Reply

  • judith

    February 1, 2011 #34 Author

    saya sangat diberkati dgn artikel ini pelita hidup menambah hikmat dan menambah pengetahuan akan Firman Tuhan, trimakasih .GBU

    Reply

  • Sahala Gultom

    February 1, 2011 #35 Author

    Terimakasih Untuk Renungannya. Hikmat yang datang dari Tuhan Menjadi Pelita Dalam Hidup Kita.

    Reply

  • yenny dwi

    February 1, 2011 #36 Author

    terima kasih utnuk renungan yang mengingatkan kita semua, bahwa kita perlu meminta hikmat Allah dalam segala hal. karena dengan hikmat kita bisa membedakan mana kehendak Allah dan mana kehendak kita sendiri. GBU

    Reply

  • Edyanto

    February 1, 2011 #37 Author

    Syalom, hikmat tidak dapat dicari dan tidak dapat dibeli. Hikmat adalah karunia yang merupakan hak prerogatif Allah dan diberikan Allah dengan cuma-cuma, oleh sebab itu harus kita bagikan pula dengan cuma-cuma. Ratu Syeba ingin membuktikan kemasyuran raja Salomo itu bukan untuk mendapatkan hikmat, tapi karena kurang percaya sebelum melihat dengan mata kepalanya sendiri. Ratu Syeba adalah Thomas dimasa lalu. Namun hal yang paling berharga dari kunjungannya itu adalah membuatnya makin percaya akan kebesaran Allah yang disembah Salomo, sehingga ratu Syebapun menjadi makin percaya akan kebesaran Allah, itulah buah dari Karunia yang diberikan Allah pada Salomo. Sudahkah kita membagikan karunia yang kita peroleh dari Allah sehingga berbuah baik, untuk kebesaran dan kemuliaan Allah??

    Reply

    • joppy

      February 3, 2011 #38 Author

      Hikmat itu perlu dicari seperti Ratu Syeba ( persiapan diri, pengorbanan). Yang menjadi perhatian kitaadalah rasa ingin mencari itu datangnya dari diri kita jika kita ingin mencari Tuhan. Kalau rasa ingin mencari lain, bukan Tuhan, Hikmat itu tidak dapat ditemui karena sumber Hikmat datangnya hanya dari Tuhan Allah;

      Reply

  • Utomo Handoko

    February 1, 2011 #39 Author

    Artikel ini banyak membuka mata rohani saya,sungguh ada hikmat Tuhan yg luar biasa melalui pelita hidup dan selalu hidup.

    Reply

  • lelie

    January 31, 2011 #40 Author

    syalom, trims yah…untuk renungannya, melalui Firman Tuhan yang hidup dan yang dapat memberikan wawasan serta pengetahuan karena hanya untuk mengetahui hikmat dan didikan, kita akan mengerti kata-kata yang bermakna, dan hanya dengan menerima didikan yang menjadikan kita pandai, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

    Reply

  • erlin lebang

    January 31, 2011 #41 Author

    Terima kasih atas renungan ini,sungguh sangat menolong saya dalam memimpin ibadah dan membawah renungan yang dapat membangkitkan iman dan percaya kita secara terus menerus kepada Tuhan yesus sebagai juru selamat kita,dan juga dalam menjalani hidup ini kita harus selalu mencari hikmat.terima kasih yang tak terhingga bagi ibu Ribka yang dengan setia menulis renungan ini ,semoga ibu senantiasa diberi kesehatan dan menjadi saluran berkat iman bagi sesama , Tuhan Yesus memberkati…..Amin.

    Reply

  • Herman

    January 31, 2011 #42 Author

    Terima kasih atas artikelnya yang menambah hikmat. Sumber hikmat adalah Allah sendiri, kita semua hendaknya menyadari bahwa hidup yang dianugerahkan Tuhan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rencana Tuhan. Rencana Tuhan dalam hidup kita adalah : 1 Supaya manusia mengalami kebahagiaan ; 2. Supaya manusia memuliakan Tuhan. Oleh karena itu hendaknya kita sebagai manusia kalau menginginkan kebahagian yang sejati perlu senantiasa berjuang mengarahkan hati dan pikiran kita pada pencarian akan Kehendak Tuhan. Akan kekuatan Tuhan. Akan Wajah Tuhan. Akan pertolongan dan perbuatan ajaib yang Tuhan lakukan untuk kita. Akan mukjizat yang Tuhan buat bagi hidup dan kehidupan kita. Selamat berjuang Tuhan Yesus Memberkati.

    Reply

  • ameliatahun

    January 31, 2011 #43 Author

    trimakasih bt artikelnya hari ini…menjadi berkat buat ku….

    Reply

  • lenta

    January 31, 2011 #44 Author

    Terimakasih Pak/Bu atas renungannya yang selalu menyegarkan jiwa. Tuhan Yesus Memberkati

    Reply

  • Yulius

    January 31, 2011 #45 Author

    Praise The LORD, “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, mengenal yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.
    Mudah-mudahan kedua-duanya dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Karena byk orang orang berhikmat ttp tidak punya pengertian.
    Maju terus PELITA HIDUP sampai kesudahan.

    Reply

  • yohanes

    January 31, 2011 #46 Author

    Renungan ini mengingatkan dan memberi saya pandangan baru tentang bagaimana kita seharusnya menyikapi hikmat yang datangnya dari Tuhan,terkadang kita lupa diri dan lebih mengutamakan akal budi kita pribadi dalam mencari hikmat Tuhan.Hikmat Tuhan sangat kita perlukan dalam menjalani kehidupan ini.Terima kasih atas renungan ini,Tuhan Yesus memberkati kita sekalian amin.

    Reply

  • Otto Maramis

    January 31, 2011 #47 Author

    Bagus sekali, saya akan pakai untuk bahan khotbah dalam pelayanan di jemaat saya
    Terima kasih, Tuhan memberkati anda dan selalu memberi hikmat dan kesehatan supaya anda
    dapat terus melayani umat-Nya.

    Reply

    • Herry Jimmy Lengkong

      January 31, 2011 #48 Author

      Syaloom….terima kasih sdh memberikan firman yg menguatkan untuk kita semua terutama utk saya secara pribadi. Tuhan Yesus memberkati….Amin

      Reply

  • Provid

    January 31, 2011 #50 Author

    Dear Pelita Hidup,
    Thanks utk renungannya, 7 point penggalian yg memberkati saya..

    Tlng tanya, sy ada 1 pertanyaan dr Matius 12:42.
    Apakah memang konteks disana adalah Yesus sedang memuji ratu dari selatan ? Bagaimana dgn konteks Mat 12:41

    Reply

    • joppy

      February 3, 2011 #51 Author

      Hal menarik kita tarik pelajaran bahwa Ratu sebagai manusia seperti kita pasti mengalami sebuah kejenuhan kelimpahan. Keadaan ini mengantar siapapun menusia untuk mencari sesuatu untuk mencukupkan dirinya; Hal ini yang menggaggu dia dan mengantar dia kepada sebuah keinginan untuk mencari Hikmat; Menjadi pertanyaan, siapakah yang membangkitkan keinginannyauntuk mencari Hikmat ? Dari seluruh bacaan, jelas bhwa keinginan itu datangnya dari Tuhan Allah karena pada akhirnya dia menyatakan terpuji Allah. Ini memberikan kepada kita sebuah pelajaran bahwa Ratu telah memiiki Hikmat dan hati yang Paham bahwa memiliki kekayaan dan kemuliaan itu datangnya dari Allah.

      Reply

  • Ivan

    January 31, 2011 #52 Author

    thanks buat artikelnya, kita memang membutuhkan hikmat Tuhan dalam menghadapi tahun-tahun kedepan yg tidak lebih baik ini. Christ is the knowledge!

    Reply

  • johan

    January 31, 2011 #53 Author

    Terimakasih, tulisan nya. Sebagai orang Kristen kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk memperoleh HIKMAT karena hikmat itu berasal dari TUHAN, kita punya Jaminan janji Allah yaitu Firman Tuhan untuk mendapatkan HIKMAT. Peran Daud sebagai orang tua yang memberi didikan sangat besar dalam membentuk Salomo. Hal terpenting bagi kita adalah bagaimana belajar dari DAUD dan Salomo. (hubungan antara orang tua dan anak.) Salomo memperkenalkan TUHAN kepada Ratu Syeba (Orang lain). Syeba tercengang-cengang melihat kebiasaan di Istana Salomo. baik cara duduk,cara melayani. Adakah kita sanggup melakukan kebiasan yang memuliakan Tuhan dari diri kita atau keluarga sehingga orang lain dapat melihat TUHAN kita ? Semoga di mampukan dan diberkati

    Reply

    • joppy

      February 3, 2011 #54 Author

      Kita perlu meningkatkan kesanggupan melakukan kebiasaan yang memuliakan Tuhan dari diri kita sehingga akan lebih banyak lagi orang dapat melihat Tuhan;

      Reply

      • fitrya

        August 23, 2011 #55 Author

        Dari sini bisa kita contoh jg bgaimana cra brpakaian kita saat mnghadap Tuhan,skrg ini orng2 k greja bnyak skali brpakaian yg tdk pntas,pkai rok mini,dan bju tank top,pdhl d rumah jg brpakaian sperti itu,apa bedanya kita dgn mnghadap Tuhan? memang sgala sesuatu dlihat dri hati,tpi pnampilan jga mnenentukan sikap hati kita,mri kta mbri yg trbaik utk Tuhan kita….Smoga dpt m’berkati…

        Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *