Pelita Hidup
Rahasia Untuk Berbuah Lebat Rahasia Untuk Berbuah Lebat
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu... Rahasia Untuk Berbuah Lebat

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. ” Yohanes 15:16

Setiap manusia yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadinya merupakan hasil dari kasih karunia Tuhan (Yoh 3:16). Tuhanlah yang memilih setiap hidup kita semua. Dia yang memanggil kita dan memberikan kasih karuniaNya agar kita dapat mengenalNya sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak berhenti pada titik bahwa kita disebut sebagai umat Kristiani atau pengikut Kristus, tetapi Tuhan telah menetapkan suatu tugas bagi kita yang telah menerima Dia (Yoh 15:16). Dia meminta kita untuk pergi menjadi saksiNya dan menghasilkan buah kekekalan dalam hidup kita.

Buah yang dimaksud bisa berbicara mengenai buah pertobatan baik dalam hidup kita pribadi maupun hidup orang lain, buah roh (Gal 5:22-23) dan buah pelayanan baik dalam bidang pekerjaan sekuler (market place) maupun yang terpanggil secara penuh waktu di pelayanan pastoral.

Bagaikan sebuah pohon yang buahnya dapat dinikmati banyak orang, maka buah yang muncul dari kehidupan umat Tuhan akan dapat dinikmati oleh banyak orang dan menjadi berkat bagi mereka semua. Semakin lebat buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon, maka semakin banyak orang yang dapat menikmati buah tersebut.

Tetapi jika sebuah pohon tidak mengeluarkan buahnya, maka pohon itu akan hidup dengan percuma, sebagaimana disebutkan dalam perumpaan yang Tuhan sampaikan dalam Lukas 13:6-9.

Oleh karena itu menghasilkan buah adalah kewajiban bagi setiap umat Tuhan, agar hidup kita semua dapat berguna bagi orang lain sesuai dengan kehendak Bapa di Sorga.

Berikut rahasia agar kita dapat menghasilkan buah yang lebat bagi Kerajaan Sorga:

1. Tinggal di dalam Tuhan

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. ” Yoh 15:4

Pembacaan Firman Tuhan, doa harian, saat teduh, ibadah/persekutuan, pendalaman Alkitab, komunitas sel/selgrup, doa puasa dan masih banyak cara lagi yang dapat membuat kita tetap tinggal di dalam Tuhan.

Ketika kita mulai meninggalkan aktivitas-aktivitas tersebut di atas, atau bahkan kita tidak pernah melakukannya, dapat dipastikan bahwa kita tidak akan pernah dapat berbuah-buah dalam kehidupan kita. Oleh karena itu janganlah heran jika banyak sekali umat Tuhan yang masih jatuh bangun di dalam Tuhan dan tidak merasakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan rohani mereka walaupun sudah bertahun-tahun mengikut Yesus.

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. ” Yoh 15:2

Tentu saja ada konsekuensi bagi ranting maupun pohon yang tidak pernah menghasilkan buah. Yang berbuahpun akan selalu dibersihkan agar dapat menghasilkan lebih banyak lagi buah.

Kehidupan kita merupakan suatu proses menuju kepada kesempurnaan. Setiap hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan akan dipangkas melalui keadaan ataupun kondisi yang Tuhan ijinkan bagi kita. Ketika kita melewati suatu masalah, hati kita akan senantiasa dibersihkan agar dapat muncul karakter Yesus dalam kehidupan kita.

.
2. Meresponi setiap Firman Tuhan dan Bertekun di dalam FirmanNya

Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” Luk 8:15

Lukas 8:4-15 berbicara mengenai perumpamaan tentang seorang penabur yang menaburkan benihnya. Benihnya jatuh di empat macam tanah. Dan hanya di tanah yang baik saja benih itu dapat tumbuh dan bahkan berbuah hingga seratus kali lipat.

Benih berbicara mengenai Firman Tuhan, sedangkan tanah berbicara mengenai sikap hati kita dalam menerima atau merespon terhadap Firman Tuhan yang kita dengar.

Tanah yang baik merupakan sikap hati yang mendengar, menyimpan dalam hati, menyambut dan mengerti Firman Tuhan yang diterimanya. Tidak hanya itu, Firman yang telah diterima juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus, dalam berbagai macam keadaan (baik maupun buruk). Dengan begitu maka kehidupan kita akan mengeluarkan buah yang dapat dinikmati oleh banyak orang.

.

Beberapa halangan untuk dapat bertumbuh dan berbuah:

  1. Tidak mau dibersihkan sehingga dapat berbuah. Hati yang tidak rela dibersihkan melalui masalah maupun pencobaan yang datang, lewat orang-orang yang mungkin menyakiti hati kita dan membuat kita kecewa.
  2. Pekerjaan iblis yang senantiasa menghalang-halangi umat Tuhan agar dapat mengerti Firman Tuhan. Setiap Firman yang didengar umatNya akan dicuri oleh iblis, sehingga umat Tuhan akan lupa kepada Firman yang telah didengarnya.
  3. Tidak mau berakar di dalam Tuhan, sehingga ketika pencobaan datang, maka dengan mudah umat Tuhan akan melupakan kuasa Tuhan yang mampu menolong mereka.
  4. Kekuatiran akan apa yang akan terjadi. Hal ini disebabkan karena kurang percaya kepada kuasa Tuhan yang sanggup mengubahkan segala sesuatu. Keadaan dunia lebih mempengaruhi kehidupan mereka dibandingkan dengan kuasa Tuhan.
  5. Kekayaan dan kenikmatan hidup akan membuat umat Tuhan lupa kepada Dia yang telah mempercayakan kelebihan materi kepada mereka. Hal ini membuat mata rohani mereka membuta dan tidak lagi dapat melihat cahaya kemuliaan Tuhan.

.
.

Buah yang telah dihasilkan oleh sebuah pohon tidak dapat dinikmati oleh pohon itu sendiri, melainkan buah itu akan dinikmati oleh orang lain dan berguna untuk memberikan kehidupan, kesehatan, kekuatan, nutrisi dan kesegaran bagi setiap orang yang menikmatinya. Hidup yang kita jalani bukan sekedar hidup untuk mencari nafkah bagi diri kita sendiri atau bahkan keluarga kita sendiri. Tetapi Tuhan telah menetapkan tujuan bagi masing-masing pribadi kita, supaya hidup kita menjadi kesaksian dan menghasilkan buah. Dengan demikian kehidupan kita akan menjadi persembahan dan korban yang harum di hadapanNya (Ef 5:2).

Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. ” Ibr 12:11

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” Fil 1:21-22b

Riva Sinjal

 adalah penulis & pemilik Pelita Hidup. Beliau sudah aktif menulis renungan sejak tahun 1998.

  • Roida Hotmauli

    May 3, 2012 #1 Author

    Saya sungguh tersentuh akan firman Tuhan Yang begitu indah agar kita boleh berbuah dalam setiap kehidupan kita dan mau hidup setrut kehendak Tuhan saja. Puji Tuhan ,mampukanlah aku ya Tuhan untuk berbuah dalam hidupku. inilah surat malua saya Yoh. 15 : 16. amen.

    Reply

  • made

    March 19, 2011 #2 Author

    aduh…jangan sampe nggak berbuah..konskuensinya kalo nggak berbuah ditebang lho…
    dan berbuah itu tidak ada masa pensiun ya…bro. sampai tua tetap jadi berkat (Maz. 92)

    Reply

  • made

    March 19, 2011 #3 Author

    terima kasih. renungan yang menyegarkan

    Reply

  • djatmika

    May 23, 2010 #4 Author

    Ya Tuhan trima kasih untuk kasihMu untukku, aku rindu berbuah dalam kehidupanku.

    Reply

  • GALUH

    May 15, 2010 #5 Author

    SAYA TIDAK tahu apakah saya berbuah atau belu, karena kehidupan saya belum mandiri

    Reply

  • Lina

    May 13, 2010 #6 Author

    Tinggal dlm Firman Allah artinya siap utk dibersihkan dan msk dlm proses pembentukan (yoh 15:2) terkadang Tuhan mengizinkan penderitaan dan kepahitan terjdi dlm hdp kt, Bnyk karakter dan skp hdp kt yg hrs dihilangkan agar kt dpt dipakai-Nya. Dengan tinggal diam di dlm Firman-Nya kt bljr mengerti kehendak-Nya, bknnya hdip utk memuaskan kedagingan kt.

    Reply

  • sunarsih

    May 9, 2010 #7 Author

    saya senang sekali membaca dan terus mencari rahasia untuk berbuah lebat’ dan saya masih bingung buah-buah apa yang harus kita hasilkan. apakah maksudnya kita harus memenangkan jiwa-jiwa?

    Reply

  • Ratna Dewi

    May 6, 2010 #8 Author

    Setelah membaca renungan tentang “Rahasia untuk berbuah lebat” saya merasa sangat diberkati, sebab saat ini saya sedang bergumul untuk pelayanan digereja kami supaya dapat berbuah lebat meskipun dalam prakteknya sangat banyak tantangan yang harus kami lewati. tetapi melalui renungan ini, saya semakin dikuatkan, dan saya semakin yakin untuk terus berdoa agar jiwa-jiwa yang kami layani saat ini akan berbuah lebat seperti keinginan Tuhan Yesus. amin , Gbu

    Reply

  • Jhon

    August 1, 2009 #9 Author

    aku ingin melakukannya lagi….

    Reply

  • Aris Pakila

    June 6, 2009 #10 Author

    Send me

    Reply

    • ratno.manik

      July 11, 2010 #11 Author

      ciri-ciri orang yang sudah berbuah lebat:
      1.ia akan memenangkan jiwa-jiwa yang tersesat kepada Kristus.
      2.ia memiliki hati yang pemurah.
      3.ia akan bersaksi tentang Kristus
      4.ia akan menjadi garam dan terang

      Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *